MARAKNYA KASUS BULLYING DI LINGKUNGAN SEKOLAH


MARAKNYA KASUS BULLYING DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Oleh :
Taufik Hidayat, G000160070, 085867751083, th091336@gmail.com


ABSTRAK

Sekolah merupakan tempat berkumpulnya para pelajar yang bertujuan untuk menuntut ilmu dan bersosialisasi. Didalam lingkungan sekolah siswa diberi beberapa fasilitas-fasilitas dan hak-hak tertentu. Seperti keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar, namun dalam kenyataannya banyak terjadi fenomena-fenomena melenceng yang kerap terjadi dalam lingkungan sekolah. Seperti maraknya terjadi kasus-kasus bullying yang semakin hari makin marak dan memprihatinkan. Peper ini bertujuan untuk mengenalkan akan bahayanya perilaku bullying, mengetahui sebab dan akibat dari tindak kekerasan bullying serta penangulangan dari perilaku bullying disekolah.
Materi yang didapat dari berbagai sumber yang ditarik kesimpulannya oleh penulis dan dari materi-materi tersebut dibuat menjadi sebuah peper oleh penulis.
Hasil dari paper ini adalah bahwa di indonesia sendiri marak terjadi tindak kekerasan bullying antar siswa yang tak hanya menyebabkan luka-luka fisik tapi juga sikis yang tak jarang mengakibatkan korban jiwa.

Kata kunci : bullying, sebab, akibat, penangulangan



A.    PENDAHULUAN
Tindak kekerasan bullying yang akhir-akhir ini terus menghantui pelajar kalangan sekolah dasar hingga pada bangku sekolah menengah atas rupa-rupanya telah terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Kegiatan pembullyan yang kerap kali dijumpai di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh sesama pelajar satu tingkatan maupun dilakukan oleh seniornya sebagai bentuk senioritas.  
Survei yang dilakukan oleh Latitude News pada 40 negara. Salah satu faktanya bahwa pelaku bullying secara langsung biasanya dilakukan oleh para siswa laki-laki. Sedangkan siswi  lebih banyak menggosip ketimbang melakukan aksi kekerasan dengan fisik. Dari survei tersebut juga terdapat negara-negara dengan kasus bullying tertinggi di seluruh dunia. Dan yang parahnya, Indonesia masuk di urutan ke dua setelah jepang sebagai negara dengan kasus bullying tertinggi[1]. Di indonesia kegiatan bullying yang terjadi terasa kurang ditangapi oleh pemerintah dan kurang adanya respon penangulangan agar bullying ini tidak terjadi terus menerus dan tidak menyumbangkan korban lebih banyak lagi.
Pada tingkat SMA sedrajad kerap kali dijumpai bullying yang dilakukan antar siswa sebagai contohnya kasus yang menimpa seorang remaja yang baru-baru ini terekspose di media, bullying yang dialami muhamad fadhi (16) siswa kelas satu SMA 34 pondok labu, jakarta selatan yang dipukul, disundut rokok, dan dipatahkan tulangnya oleh seniornya hanya karena ia tidak mau untuk bergabung dalam gang gezper yang ada disekolah mereka.
Dari paparan diatas dapat dirumuskan masalah yang ingin dijawab penulis yaitu “ apakah penyebab dari dilakukannya tindakan bullying, akibat apa yang terjadi karena  tindak kekerasan bullying serta bagaimana cara penangulangan dari perilaku bullying ini ?”.



B.     BULLYING
1.      Definisi Bullying
Bullying (dikenal sebagai “penindasan/risak” dalam bahasa Indonesia) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus[2].
Professor Dan Olweus pada tahun 1993 telah mendefinisikan bullying yang mengandung tiga unsur mendasar perilaku bullying, yaitu:
a.       Bersifat menyerang (agresif) dan negatif.
b.      Dilakukan secara berulang kali.
c.       Adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat.
Olweus kemudian mengidentifikasikan dua tipe bullying, yaitu perilaku secara langsung (Direct bullying), misalnya mengumpat, memukul, menendang dan perilaku secara tidak langsung (Indirect bullying), misalnya pengucilan secara sosial. Riset menunjukkan bahwa bentuk bullying tidak langsung, seperti pengucilan atau penolakan secara sosial, lebih sering digunakan oleh perempuan daripada laki-laki).
Sementara anak laki-laki lebih cenderung menggunakan atau menjadi korban tipe bullying secara langsung, misalnya penyerangan secara fisik[3].
Bullying yang terjadi di sekolah (school bullying)  adalah perilaku agresif yang bertujuan untuk menguasai siswa yang dilakukan secara berulang oleh seorang atau pun sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan yang dilakukan kepada siswa-siswa yang ia angap lemah dilakukan dengan tujuan untuk menyakitinya[4].
2.      Penyebab Bullying Dilakukan
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang siswa melakukan tindak kekerasan bullying, umumnya tindak kekerasan bullying mudah terdapat kasus bullying ialah sekolah-sekolah dengan tingkat diskriminasi yang tinggi baik dari kalangan siswa maupun kalangan guru, lemahnya kedisiplinan dalam lingkungan sekolah, kurangnya pengawasan dan bimbingan etika dari guru dan pengawas sekolah, dan tidak layaknya bimbingan dan peraturan yang kurang konsisten[5].
Ada berbagai faktor yang menyebabkan bullying dilakukan antara lain[6].
a.       Keluarga
Pelaku bullying sering berasal dari keluarga yang bermasalah, orang tua yang sering menghukum atau dalam lingkungan keluarganya penuh dengan konflik dan permasalahan. Anak cenderung akan menirukan perilaku orang tuanya , konflik yang dilakukan oleh orang tuanya anak akan menirunya terhadap teman-temannya yang apabila dibiarkan perilaku ini anak akan bersikap bahwa “ mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk menyerang baik fisik maupun serangan sikis kepada orang lain yang diangap lebih lemah”. Dari sinilah seorang anak akan mengembangkan perilaku bullying.
b.      Sekolah
Sekolah yang cenderung mengabaikan perilaku bullying ini, siswa akan mendapatkan penguatan perilaku intimindasi terhadap siswa lain. Bullyin berkembang dengan pesat juga karena masukan-masukan negatif yang sekolah berikan, misal seorang guru yang memberikan hukuman yang tidak membangun terhadap siswa sehingga tidak menumbuhkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama dalam lingkungan sekolah.
c.       Faktor kelompok sebaya
Siswa dalam lingkungan sekolah terkadang terdoron melakukan perilaku bullying,  beberapa siswa melakukan bullying karena ingin dipandang hebat sehingga dia dapat masuk dalam kelompok siswa tertentu walaupun ia sendiri merasa tidak enak dari perilaku yang ia perbuat.
d.      Kondisi lingkungan sosial
Faktor kondisi sosial juga menjadi salah satu penyebab bullying dilakukan. Salah satu kondisi sosial seperti kemiskinan, seorang siswa yang miskin cenderung akan melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhannya sehingga tidak heran kalau dilingkungan sekolah sering terjadi pemalakan.
e.       Tayangan televisi dan media cetak
Tayangan televisi dan media cetak membentuk perilaku bullyin dari segi tayangan mereka. Survey yang dilakukan oleh kompas (saripah, 2006)  bahwa 56,9% anak meniru perilaku yang ia tonton, umumnya mereka meniru sekitar 63% gerakan dan 43% ucapan yang ia tonton.
3.      Akibat Dari Perilaku Bullying
Tindakan pembullyan dapat menyebabkan rasa trauma yang bisa menyebabkan efek negatif pada kejiwaan korban bullying. Bahkan, ada pula bullying yang berujung pada terenggutnya nyawa korban.
Bullying Menimbulkan Ketakutan & Gangguan Psikologi. Setiap hari ada 160.000 murid yang bolos sekolah karena takut di bully. 1 dari 10 murid pindah sekolah karena takut dibully. Penelitian menemukan bahwa orang yang dibully lebih mungkin mengalami kesulitan dalam lingkungan pekerjaan. Orang yang pernah di-bully juga dilaporkan mengalami kesulitan menjaga persahabatan jangka panjang dan hubungan baik dengan orangtua mereka. Penelitian menyimpulkan bahwa mereka yang ditindas dapat melakukan bullying terhadap diri sendiri sehingga  membahayakan diri[7].
Dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku bullying terhadap korban antara lain [8]:
a.       Cacat tubuh permanen
b.      Kegagalan belajar
c.       Gangguan emosional bahkan dapat menjurus pada gangguan kepribadian
d.      Konsep diri yang buruk dan ketidakmampuan untuk mempercayai atau mencintai orang lain
e.       Pasif dan menarik diri dari lingkungan takut membina hubungan baru dengan orang lain
f.       Agresif dan kadang - kadang melakukan tindakan  kriminal.
g.      Menjadi penganiaya ketika dewasa.
h.      Menggunakan obat - obatan ketika dewasa.
i.        Kematian
4.      Penaggulangan bullying
Ada beberapa langkah yang dapat diambil jika mengalami tindakan pembullyan.
a.       Langkah yang dilakukan saat menjadi korban bullying
1)      Tetap percaya diri & hadapi tindakan bullying dengan berani, penyebab bullying terus terjadi juga dikarenakan korban bullying membiarkan dirinya menjadi objek bullying dan tidak berani untuk membela diri.
2)      Berbaur dengan teman-teman yang membuat percaya diri dan selalu berpikir positif, korban bullying biasanya cenderung menyendiri dan berfikiran negatif ,menyimpan kesedihannya sendiri hal ini yang dapat menyebabkan stres dan berakhir dengan menyakiti diri sendiri.
3)      Simpan semua bukti bullying yang bisa kamu laporkan kepada penegak hukum, jika perlakuan bullying yang dilakukan terasa telah berlebihan dan dapat menyebabkan cidera fisik yang parah.
4)      Berbicara & laporkanlah, jika tindak bullying terus dibiarkan maka akan makin banyak korban yang menjadi objek pembullyan.
5)      05.Tetap berpikir positif, fikiran-fikiran negatif akan menyebabkan stres berlebih yang akan menyakiti diri sendiri dan jika dibiarkan mungkin akan menyebabkan tindakan-tindakan yang akan menyakiti diri sendiri.
b.      Tindakan yang dilakukan saat melihat tindakan bullying
1)      Jangan Diam,saat melihat tindakan bullying yang terjadi, cobalah untuk menengahi dan menghalangi jika pelaku bullying inggin melakukan kekerasan fisik.
2)      Bicaralah dengan orang terdekat pelaku bullying agar memberikan perhatian dan pengertian, adukan tindak pembullyan kepada orang tua atau wali dari pelaku bullying agar pelaku bullying dapat lebih diperhatikan dan pengertian bahwa tindakan bullying yang dilakukan tersebut akan membahayakan diri dan orang lain (korban bullying).
3)      Laporkan kepada pihak yang bisa menjadi penegak hukum di lingkungan terjadi bullying seperti kepala sekolah & guru (di sekolah), tokoh masyarakat, akun penegak hukum seperti kepolisian (jika terjadi di dunia maya)
4)      Cobalah untuk melerai dan mendamaikan, jangan membiarkan tindak pembullyan untuk dilakukan.
5)      Dukunglah korban bullying agar bertindak positif, korban bullying biasanya akan menyimpan dendam dan rasa sakit hati yang biasanya berakhir dengan stres dan tindakan-tindakan mencelakai diri sendiri.


5.      Korban Kasus Bullying
a.       Fikri Dolasmantya, Indonesia
Inilah kisah memilukan dari Fikri Dolasmantya, Mahasiswa ITN Malang. Sebagai mahasiswa baru, Fikri mengikuti Kemah Bakti Desa (KBD) pada Oktober 2013 lalu. Menurut beberapa keterangan saksi, Fikri mengalami tindak kekerasan fisik dari seniornya. Kemudian saat mengikuti rangkaian acara KBD, Fikri sempat mengeluh sesak nafas dan akhirnya dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun, nyawa Fikri sudah tak tertolong lagi.( Tempo.com, Sebelum Dipelonco Fikri Sehat, http://www.tempo.com/read/news/2013/12/11/079536530/Sebelum-Dipelonco-Fikri-Sehat)
b.      Renggo Khadafi, Indonesia
Anak berusia 11 tahun ini meninggaldunia karena dianiaya oleh kakak kelasnya. Renggo, siswa kelas 5 SD Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur ini mengalami tindak bullying hanya karena menyenggol si pelaku bullying. Tak sengaja menyenggol, makanan milik pelaku pun terjatuh. Si kakak kelas itu pun memarahi Renggo dan meminta ganti rugi. Tak hanya sampai disitu, Renggo pun mendapat kekerasan fisik. Setelah itu, Renggo sempat tidak masuk sekolah karena mengalami demam dan kejang hingga akhirnya meninggal dunia. Ananda Michelle Todd, Canada
Gadis asal Vancouver ini menghabisi nyawanya sendiri karena merasa dilecehkan dan diintimidasi oleh teman-temannya. Sebelum bunuh diri, dia memberikan pesan agar tidak ada lagi korban bullying seperti dirinya.
c.       Arfiand Caesar, Indonesia
Afriand (Aca) adalah siswa SMA 3 Jakarta Selatan yang sedang mengikuti kegiatan pengenalan alam di Tangkuban Perahu bagi calon anggota ekstrakulikuler pecinta alam di sekolahnya. Dalam kegiatan tersebut, Aca mendapat kekerasan fisik dari senior-seniornya. Aca meninggal dunia setelah beberapa hari mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Pihak rumah sakit menemukan kejanggalan atas kematian Aca, setelah menemukan luka lebam pada bagian perut dan pipi sebelah kanannya. (Liputan6.com, Siswa SMA di Jakarta Tewas Usai Ikut Ekskul Pecinta Alam, http://news.liputan6.)

C.    KESIMPULAN DAN SARAN
Bullying ialah tindakan tak terpuji yang dilakukan dengan tujuan untuk mengintimindasi yang diangap lemah, bullying yang kerap terjadi dilingkungan sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya ada faktor keluarga, sekolah, pergaulan teman sebaya, dan lain-lain. Akibat dari tindakan bullying bagi korban ia akan cenderung memiliki dendam terhadap pelaku dan tak jarang pula korban bullying menjadi pelaku bullying terhadap orang lain dikarenakan pengalaman penindasan yan di alaminya, tak jarang pula korban bullying yang merasa malu atau tertekan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri. Bagi pelaku bullying ia cenderung akan semakin mengembangkan perilaku bullyinnya jika dari pihak keluargan ataupun sekolah tidak memberikan tindakan tegas terhadap perbuatannya.
Bullying dapat ditangulangi dengan menanamkan rasa menghormati dan toleransi antar manusia, mengajarkan pada siswa bahwa perilaku bullying itu salah dan merugikan serta melangar dari hak asasi manusia,
Bullying itu merugikan, oleh sebab itu seharusnya pihak sekolah lebuh memperhatikan tentang penyimpangan perilaku ini dan memberikan sangsi yan tegas pada siswa yang melalukan tindakan bullying ini agar jera dan siswa lain tidak meniru perbuatan menyimpang ini. Pihak sekolah dan keluarga hendaknya merangkul dan lebih memperhatikan korban bullying agar korban tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan serta melindungi korban dari stres yang berkepanjangan.



DAFTAR PUSTAKA

Dara Agnis Septiyuni, 2014 Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Liputan6.com, Siswa SMA di Jakarta Tewas Usai Ikut Ekskul Pecinta Alam, http://news.liputan6.com/read/2066669/siswa-sma-di-jakarta-tewas-usai-ikut-ekskul- pencinta-alam#sthash.06LgL8Dr.dpuf

Hak Asasi Manusia, Strategi Hukum Perlindungan Anak, http://www.ham.go.id /artikel/strategi-hukum-perlindungan-anak.html

Okezone, Cara Jitu Hindari di Bully, http://lifestyle.oke-zone.com/read/
2014/05/02/198/979245/nih-cara-jitu-hindari-di-bully

Tempo.com, Ini Pengakuan Senior yang Membuat Renggo Meninggal, http://www.tempo.co/read/news/2014/05/04/064575336/Ini-Pengakuan-Senior-yang- Membuat-Renggo-Meninggal

Tempo.com, Sebelum Dipelonco Fikri Sehat, http://www.tempo.com/
read/news/2013/12/11/079536530/Sebelum-Dipelonco-Fikri-Sehat. Tersedia : http://uniqpost.com/50241/negara-negara-dengan-kasus-bullying-tertinggi-indonesia-di-urutan-ke-2/).

Stop-bullying campaign, buku panduan melawan bullying

R. Cynantiya, bullying dalam dunia pendidikan thn.2015

A.Nandiyah, kekerasan terhadap anak “bom waktu” Masa depan



[1] tersedia : http://uniqpost.com/50241/negara-negara-dengan-kasus-bullying-tertinggi-indonesia-di-urutan-ke-2/).

[2] sakat [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
1 sa·kat n benalu; pasilan;-- batu benalu pakis, Cyclophorus adnascens; -- bunga benalu, Agrostophyllum glumaceum; -- hitambenalu paku wangi; -- sarang langsuir benalu, Cyclophorus; -- tanduk rusa benalu, Platycerium2 sa·kat v, me·nya·kat·kan v 1 mengganggu; mengusik; merintangi: ia suka - orang lain; 2 menaruh(perahu dsb) di tanah; mendamparkan; menambatkan: pd musim barat banyak nelayan yg – perahunya begitu saja di pantai;ter·sa·kat v terdampar (tt perahu): perahu itu - di pulau karang;pe·nya·kat n pengganggu; pengusik; perintang3 sa·kat lihat suku
Sumber : http://alkitab.sabda.org/
[3] buku panduan melawan bullying, hal.26-27).
[4] menurut Riauskina, Djuwita, Soesetyo 2001.
[5] R. Cynantiya, bullying dalam dunia pendidikan.2015
[6] ariesto,2009
[7] buku panduan bullying, hal.20-21
[8] A.Nandiyah, Kekerasan Terhadap Anak “Bom Waktu” Masa Depan, hal. 70

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.