cerpen C.1 ( Kesalahanku Pada RAKA) "aku hanya ingin dekat, tapi yang aku lakukan malah membuatnya jauh"
KESALAHANKU PADA “RAKA”
“ini hida?,
anjing” lantas aku tercengang membaca sms raka yang itu dan itu menjelaskan
sikap raka tadi, yang saat melihatku dia langsung pergi dengan ekspresi marah.
Akhirnya semua sandiwara yang aku lakukan terbongkar dan respon yang raka
tunjukkan adalah respon marah terhadap apa yang aku perbuat padanya.
Perkenalkan
aku hida,aku siswa smk di salah satu smk terbaik di kotaku. Aku duduk di bangku
kelas 3B dan aku sering disebut mirip wanita karna hal-hal yang aku gemari
seperti bunga,idol cewek dan gaya bicaraku yang menurut teman-temanku mirip
dengan suara wanita.
Disekolah
aku memiliki seorang sahabat yang bisa dibilang cukup baik,karna dia tidak
sangat akrab dan juga tidak sangat jauh. Namanya raka dan dia berada dikelas 3A
yang notabene kelas yang berada di sebelah kelasku,raka anak yang sangat rajin
walau dia memiliki kesibukan yang sangat melelahkan di organisasi pencinta alam
yang dia ikuti tapi dia dapat membagi waktu antara kegiatan KBM dan kegiatan
tambahan diluar sekolah.
Aku dan raka
tingal didesa yang sama, rumah raka dan aku hanya berjarak setengah kilometer
jauhnya. Terkadang aku iri dengan kehidupan raka yang sempurna menurutku, dia
dapat bebas melakukan yang dia inginkan,dia dapat melakukan hal-hal yang aku
pun tidak yakin aku juga dapat melakukannya( contohnya saja hal tadi, raka
dapat membagi waktunya dengan sangat efisien sedangkan aku sangat sulit
melakukan hal itu.). raka dan aku sering berangkat bersama kesekolah karena
sepeda motor raka yang sering mogok dan boros bensin juga karena jarak rumah
kami yang dekat, walau sekarang kami tidak pernah berhubungan lagi karena satu
kesalahan fatal yang aku perbuat.
Dulu saat
kami duduk dikelas 2 smk raka pernah mendekati seorang gadis dari jurusan yang
berbeda dari kami (aku dan raka ada di jurusan otomotif dan si cewek itu di
jurusan bangunan) gadis itu cantik, dan pintar pula. Gadis itu adalah juara
bertahan ringking satu pararel di sekolah kami dan termasuk gadis yang populer
karena wajahnya pernah terpampang dimajalah sekolah karena banyaknya
mendali-mendali kejuaraan yang dia raih.
Memang
seharusnya aku sebagai sahabatnya mendukung semua apa yang dia lakukan, siapa
yang dia suka dan apa hal-hal positif
yang dia kerjakan. Tapi disisilain aku juga merasa sedikit iri dengannya,
dengan apa yang dapat dia dapatkan dan timbul satu ide yang sangat bagus dari
otakku tentang bagaimanakah raka lebih dalam dan juga aku ingin mengetahui
siapa orangtua raka karna tidak ada yang pernah tau atau mengenal siapa orang
tua raka.
Lantas aku
mulai mengerjakan ide itu,ide gila yang aku angap ide brilian saan itu. Aku
mendaftarkan email baru dengan nama seorang wanita yaitu “fika” dan aku membuat
satu akun jejaring sosial yang raka juga miliki dengan nama “fika: dan foto
seorang sahabat jauhku yang sangat cantik juga seumuran dengan aku dan raka.
Saat semua
persiapan telah siap dan raka telah menerima pertemanan yang aku ajukan ke dia,
aku memulai obrolan dengannya dan menanyakan hal-hal yang biasa di tanyakan
keorang yang bari kita kenal.
Fika : hai kak salam kenal? :p
Raka : hai juga, salam kenal
balik ya.
Fika : kak stay dimana kalo
boleh tau, kelas berapa?
Raka : aku tingal di Pagar
hijau di daerah pedesaan lah, dan aku
kelas 3 smk bakti.
Fika : oh..kalo aku tingal di
desa rawa dan aku kelas 3 juga sama dengan kakak tapi aku di sma merah putih.
Akhirnya
obrolan demiobrolan akulakukan kepada raka dengan nama orang lain dan aku pun
juga membuat kebohongan demikebohongan pada raka sahabatku.entah kenapa aku
yakin jika kebohongan ini terbongkar aku dan raka tetap akan jadi sahabat dan
tidak akan ada yang terjadi dengan hubungan kami juga kebohonganku ini hanya
akan jadi lelucon yang akan kami lupakan dalam sepekan.
Setelah
percakapan ringan hingga percakapan berat kami lakukan selama sepekan dan saat
aku rasa hunungan antara raka dan aku sebagai fika mulai akrab aku mlai berani
menanyakan apa yang jadi tujuan awal aku menciptakan Fika.
Fika : o...ya kak aku boleh
tanya beberapa hal ngakkak? “my
dream high”
Raka : tanya?, tanya apa ka.
Boleh kok kalo aku bisa jawab aku akan menjawabnya kok.
Fika : kakak udah punya pacar
belum, dan apasih kebiasaan-kebiasaan yang sepesial yang kakak lakuin di
sela-sela kegiatan kakak dirumah maupun di sekolah? “my dream high”
Raka : aku sih alhamdullilah
belum punya pacar...hihihihihih kenapa emang kamu mau ndaftar?, dan soal
kegiatan disela-sela rutinitas sih Cuma aku suka joging biar aku bisa tambah
tinggi dan aku suka futsal, hampir setiap malam minggu kalau ada yang ngajak.
Fika : hahahahahah.....boleh
juga itu kak (aku bingung aku harus berkata apa, tapi untuk mempertahankan
keakraban raka dan fika aku buat aja fika sosok cewek yang menyukai raka) dan
Cuma itu kegiatan disela-sela kegiatan wajib kakak disekolah maupun dirumah? “my dream high”
Raka : iya Cuma itu kok, kamu
beneran mau daftar nih...hahahaahhahah boleh aja pas kita ketemu ntar. O..iya
kapan kita bisa ketemuan nih kita kan udah cukup akrab masak gak pernah ketemu
sih?
Fika : ketemuan
ya,emmhh...tar-tar aja deh aku masih sibuk nih kak sama kegiatan osis di
sekolahku tau sendiri kan anak osis kayak apa hahahahhaah.... “my dream high”
Raka : iya deh aku nurut aja.
Fika : satu pertanyaan lagi kak,
aku boleh tau siapa nama orang tua kakak dan sekarang ada dimana? “my dream high”
Raka : hah,orangtua hahahhahaha
crita ngak ya...padahal temen-temenku yang deket aja denganku ngak tau tentang
orangtua ku masak kamu aku kasih tau hahahahhah....
Fika : ya iyalah kan aku mau
bertemu sama orangtua kakak mau minta anaknya yang ganteng..hahahahahaha... “my dream high”
Raka : ...iya
Seelah saat
terahir balasan sms raka itu raka tidak membalas smsnya lagi dan aku menganti
kartu yang aku gunakan untuk smsan dengan raka dengan kartu asliku (pas
obrolan-obrolan ringan aku mengunakan sosial media, tapi setelah mulai akrab
aku minta nomor telepon raka dan mulai obrolan lewat pesan singkat) dan aku
mengirim smske raka tentang celanaku yang dia bawa karna celana itu besok akan
aku gunakan.
Hida : rak, mana celana gue yang
lo pinjem balikin besok mau gue pake “my
dream high”
Saat aku
kirim sms itu dan aku tunggu balasan tapi raka tidak segera membalasnya lantas
aku sakui hp ku dan setelah beberapa saat aku menunggu balasan dari raka
tiba-tiba raka ada di depanku, kira-kira jaraknya 100 meter dan saat raka melihatku pandangannya berubah
sinis dan condong kemarah. Aku bingung dong tentang yang terjadi pada raka
padahal pagi tadi aku berangkat bersama raka baik-baik aja, malah aku tadi
memberikan gantungan kunci foto raka yang dulu raka tidak membelinya pas kami
pergi study tour ke bali.
Masih dalam
kondisi bingung, perlahan aku ambil hp ku dari dalam sakuku dan kubuka ternyata
ada dua pesan singkat kiriman raka.
Raka : hah,,,ini hida apa fikha?
Raka : ini hida “anjing”.
Setelah
membaca isi pesan singkat raka kepadaku aku tercengang dan bingung, apa yang
terjadi pada raka dan kenapa raka bisa tau kalau aku yang menyamar sebagai
fika. Sejenak aku berfikir bagaimana raka dapat tau kalau aku itu fika dan
setelah ku ingat-ingat aku tidak menemukan jawaban atasnya, tapi setelah aku mengecek
sms yang sebelumnya aku kirimkan pada raka ternyata ada kesalahan dalam sms
yang aku kirimkan, ternyata aku lupa untuk menonaktifkan tandatangan fika “my
dream high” dan itu sebab kenapa raka marah denganku.
Hida : ...hahahah...sorry ka, aku kan Cuma bercanda..
...Hahahah..masak
kamu marah sih ka?
...Aku
Cuma bercanda.
...Aku
ngak maksud kok.
Setela aku
melontarkan banyak sms ke raka untuk meminta maaf padanya, sms-sms yang aku
kirimkan itu sama sekali tidak raka gugris dan aku makin panik juga menyesal
atas apa yang aku perbuat. Perbuatan yang akukira tidak akan mengores
persahabatan kami ternyata malah membelahnya jadi berkeping-keping dan sejak
saat itu raka dari kelas dua smk saat kejadiaan itu dimulai sampai kami kelas3
smk seklarang ini raka tidak pernah mau berteman denganku lagi, jangankan untuk
berbicara sejak saat itu raka pun tidak mau sejalan denganku bahkan berpapasan
denganku pun dia hindari.
Aku binggung
dan menyesal atas apa yang aku perbuat terhadap raka, aku ingin membatalkan
niatku itu jika aku diberi kesempatan menembus masa lalu, dan aku inggin..
sangat inggin dapat kembali bersahabat baik dengan raka. Apakah raka kelak mau
memaafkanku?, apakah raka kelak mau bersahabat denganku lagi?. Apakah kelak itu
besok?, lusa kah?, seminggu lagi?, sebulan lagi?, sesemester lagi? Apa saat
kami nanti kuliah ya?.
Pertanyaaan-pertannyaan
itu terus muncul dipikiranku dan rasa bersalah itu terus dan terus
menghantuiku, aku ingin raka kembali seprti dulu saat kami sering berangkat
bersama kesekolah dan raka membonceng aku, dan dulu hal yang sering raka tanya
setiap kami pulang bersama saat aku melepaskan helm ku saat telah dekat dengan
rumah raka adalah “gerah ya da,hahhahahah kamu emang slalu gini pas udah mau
nyampe... hahahahah” itu adalah hal yang sangat aku rindukan dari raka dan
sekarang aku selalu sendiri berangkat maupun pulang dari sekolah dan bangku
kosong di belakang jog motorku yang dulu slalu ada raka sekarang hanya
tertinggal kenanganku bersamanya.
Sekarang aku
telah sadar kalu penyesalan atas perbuatan kita di akhir itu tidak berguna dan
saat dulu kita memutuskan melakukan hal yang akhirnya kita sesali pasti akan
ada sekurang-kurangnya satu hal ataupun satu orang yang pergi dari kita dan
mungkin tidak akan kembali lagi. Seperti kepergian satu-satunya sahabat akrabku
raka yang pergi karna satu kesalahan fatal yang aku perbuat padanya.
%%%THE
END%%%
Leave a Comment