kisah cinta yang datang dari mimpi
FRIEND LOVE STORY
Awal saat aku baru masuk sebagai siswa baru di
sebuat sekolah menengah swasta di daerahku,saat itu aku sedang masa orientasi,
aku sama sekali gak mengenal satupun siswa yang ada di kelasku itu, awalnya aku
berharap aku dapat sekelas dengan teman-temanku yang aku kenal dari smp yang
sama tapi ternyata mereka ada dikelas yang lain. Aku duduk di depan, suasananya
sanggat canggung, aku gak mengenal satupun siswa, tapi kulihat mereka sedang
sibuk sendiri dengan teman sebangku mereka sendiri, entah baru kenal atau
memang sudah bersahabat lama, “mungkin mereka satu smp”, gumamku menangkis
benak bahwa aku tak memiliki satupun teman di kelas.
Waktu terus berjalan, orientasi pun berjalan
dengan semestinya, upacara pembukaan, games di kelas dan lelucon dari salah
satu siswa di kelas yang selalu mencairkan suasana tegang dan canggung di
kelas, tapi setelah beberapa sesi dia harus keluar, meninggalkan kelas, bukan
karena sakit atau ada kepentinggan mendadak tapi dia harus pindah kelas karena
ternyata dia tidak terdaftar tetap dikelas kami. Suasana canggung pun kembali,
dan forum dalam forum pun terbentuk, ada yang dibelakan bicara sendiri dengan
temannya,adayang sibuk denggan ponselnya diam-diam, mungkin ewdang membala
pesan yang penting atau Cuma chat denggan kekasihnya karna dia selalu menggecek
ponselnya tiap menitnya, dan yang didepan ada yang konsen dengan apa materi
yang dibawakan oleh pembimbing, ada yang faham dan ada yang Cuma cari perhatian
padahal dia tak mengerti satupun yang dibicarakan.
Suasana canggung dikelaspun berlanjut hingga
sore, hingga orientasi hari itu selesai. Dihari selanjutnya “akhirnya ada juru
selamat baru”, gumamku melihat seorang lagi yang membuat lelucon bak seorang
stand up comedy untuk mencairkan suasana kelas, “memang dia berbeda denggan
yang lama tapi dia lebih baik”, karena yang lama leluconnya menurutku lebih
kasar dan kesannya menggitimidasi dan yang baru ini kesannya lebih ringgan.
Orientasi pun berjalan normal dan cepat menurutku, karna bulan saat orientasi
ini adalah bulan puasa jadi pati jadwal pun diubah dari jadwal orientasi taun
lalu, tak ada upacara yang berlangsung lama dan tak ada yang namanya hukuman
fisik. Sekolah menenggah ku ini berbeda denggan sekolah-sekolah yang lain,
sekolahku ini menjunjung yang namanya kedisiplinan, sanggat menjunjung yang
namanya kedisiplinan utamanya soal waktu,harus tiba di tempat orientasi sebelum
jam tujuh pagi dan selesai jam tiga sore tepat.
Dihari kedua ini akhirnya aku mendapat seorang
kenalan, dia tiba-tiba duduk disampingku, menggumam bicara tentang orientasi
pada saat itu membahas tentang tata tertib sekolah,menyindir dan sesekali
membuat lelucon yang aku tau pasti bahwa itu ditunjukkan untukku, untuk
mencairkan raa canggung antara aku dan dia, dan dia memperkenalkan namanya,
namanya dian dia berasal dari smp islam di dekat sekolah menenggah ini, dia
tipe orang yang sanggat cerewet, dia elalu bercerita tentang hal ini, hal itu
dan aku pun hanya mengganguk dan sesekali tertawa kecil karna aku masih merasa
canggung dengannya. Lalu dia memperkenalkan aku dengan temannya yang dia baru
kenal juga kemarin, namanya ririn dia tipe orang yang menurutku lebih ngirit
bicara, dia hanya bicara saat dimana memang perlu membenarkan satu ungkapan
atau opini salah dari apa yang dibicarakan si crewet dan dia juga sanggat murah
akan senyum tipisnya yang slalu tertempel di wajah bundarnya.
Lalu datanglah orang lagi, dua orang yang di
penglihattanku yang satu sekilas aneh, dia lumayan putih denggan kepala oval
dan potonggan rambut yang culun, cepak dan tak berbentuk, dan yang satunnya dia
lumayan normal, denggan wajah oriental lokal dan selalu bergumam tiap detiknya.
Gak ada anggin gak ada hujan tiba-tiba si oval bilang “umpah ni anak gak bisa
diem,dari tadi nyanyi muluk.” Dalam benakku “lho!!!” dia punya hobi yang sama
dengganku, aku mendenggar dia selalu bergumam dan dari nada suaranya dia gak
terlalu bisa nyanyi, tapi dia suka nyanyi, gak peduli orang mau ngomong apa ini
yang dia suka, dan ini adalah diriku entah kalian mau gomong apa. Saat itu pun
aku menyadari ternyata ada satu orang yang sama denganku, tapi aku gak ada
keberanian buat bilang “kita punya hobi yang sama”, aku terlalu takut.
Akhirnya tiga haripun berlalu denggan cepat,
akhirnya aku mendapat kawan di hari kedua, dan hari ketiga pun terasa lebih
indah dari pada hari-hari sebelumnya yang aku merasa bosan, walau aku maih
canggung untuk membuka obrolan atau menanggapi obrolan denggan lelucon untuk
mencairkan suasana, tapi dihari-hari selanjutnya aat kami mulai masuk sebagai
siswa aktif di sekolah, kami akhirnya menjadi dekat. Sekelompok iswa remaja
yang bahagia, denggan berangotakan tiga cewek termasuk aku dan dua cowok yang
kata orang-orang dua cowok keren, menurutku biasa aja deh.
Hari pun berlalu denggan cepat dan tak terasa
kami teah bersahabat selama tiga semester di sekolah, tapi mulai kurasa ada
dinding diantara kami, aku lebih condong denggan para cewek-cewek, ririn dan
dian, dan sementara si oval dan i suka nyanyi lebih condong gobrol sendiri. Dan
saat aku menyadari itu aku menyadari beberapa hal, pertama, sesekalu aku gobrol
sama si oval dan aku perhatikan kata orang-orang benar, dia terlihat tampan,
dia manis, dan tertawa lepasnya itu membuatku juga inggin tertawa. Dan aku
merasa aku mulai menyukainya, tapi aku gak punya keberanian untuk
menunjukannya, untuk kasih kode aja aku gak punya keberanian. Kedua, aku
nyambung denggan si suka nyanyi, dia lucu, dan walau genre yang dia dan aku
suka itu berbeda tapi kami gak pernah berseteruh dan dia kelihatannya cowok
yang maskulin dan baik.
Semester-demi emester pun berlalu, aku
menghabiskan waktu banyak denggan para sahabatku itu tapi gak bisa aku pungkiri
aku lebih lama mengabiskan waktu untuk memandanggi si oval dan juga banyak
waktu ku habiskan untuk bercanda denggan i menggumam dan sesekali malah aku
ngobrol denggan teman-teman satu genderku dian dan ririn. Setelah dua tahun
berlalu aku masih menyukai si oval tapi aku Cuma memendam itu dan semakin lama
aku mengenalnya ternyata dia tipe penakluk, dua tahun ini dia udah banyak bergonta-ganti
temen deket, dalam artian calon pacar, dari mulai cewek satu angkatan sampe
adik kelas, tapi kebanyakan gak berlangsung lama dan yang dia akui sebagai
mantan pacar Cuma dua atau tiga dari mereka, dan dari keseluruhan gebetannya
aku turut ambil dalam usahanya itu, entah sebagai burung merpati pos atau
sebagai kurir antar, tapi aku senang dapat melayani dia, dengan bodohnya, tapi
ada bagusnyakarna aku bisa dekat dan slalu dapat melihat senyumannya.
Tapi setelah tahun ketiga ada yang aneeh, aku
baru menyadari kalau saat-saat bersama si oval aku merasa biasa aja saat
melihat dia denggan cewek lain dan saat dekat denggannya, perasaan kagum memang
ada tapi jantungku normal, gak ada semacam detakan abnormal atau semacamnya.
Dan setelah aku cari tau siapa yang dari dulu dekat denganku dan saat dia dekat
aku merasakan getaran abnormal karna dari mulai semester dua aku merasakannya,
aku kira si oval. Ternyata yang aku suka adalah orang yang aku gak sangka, si
tukang nyanyi. Entah apa yang merasukiku tapi setiap aku dekat denggannya dan
ngobrol denggan leluasa nyambung dan dapat menjadi diriku sendiri tanpa
canggung, aku merasakan sesuatu, getaran abnormal yang aku slalu rasakan tapi
baru-baru ini aku sadari, cinta.
Akhirnya aku mulai menerima dan memperjuangkan
rasa itu, aku gak mau diam dan tersiksa, “aku harus bilang!!”dalam benakku.
Tapi aku terlambat menyadari rasa itu, dia telah dekat denggan yang lain,
seorang gadis cantik berbakat dari sekolah kami, kakak kelas yang aku lumayan
kenal dan dekat denggannya. Mau gimana lagi, aku gak mau jadi perusak hubungan
orang, jadi duri di dalamnya atau jadi iblis yang menjerumuskan adam kebumi.
Akhirnya aku melakukan hal yang sama saat aku dekat si oval, aku menjadi burung
pengantar pos dan juga kurir. Tapi bedanya aku gak menggantar sendiri, lebih
tepatnya bukan menggantar tapi menemani mengantar barang, memang lebih mudah
dan lebih membuatku kagum, dia pria yang jentel dan pemberani tapi ada sakitnya
juga, aku harus melihat dia romantis-romantisan denggan si kakak kelas tapi mau
gimana lagi aku gak mungkin merusak hubunggan dan membuat orang yang aku sayang
menderita, dan akhirnya satu tahun itu berjalan sanggat lama dan tapi aku dapat
membuatnya bermakna denggan dekat denggan orang yang aku sayang dan juga
seekali aku memberikan kode-kode sama dia bahwa aku sanggat menyukainya,
menurutku dia gak menyadarinya tapi aku terus yakin dan meyakinkan diri bawa
suatu saat dia akan menyadarinya.
Akhirnya kami lulus, setelah tiga tahun
berjuang,ririn,dian dan si oval memutuskan untuk bekerja dan aku serta si suka
nyanyi memutuskan untuk sekolah kembali, saat itu adalah kesempatanku, aku
harus satu kampus,satu fakultas,satu program study dan satu kelas denggan dia.
Aku harus bicara dengannya dan mengungkapkan semuanya, aku berdoa kepada tuhan
aku bernazar, apabila keingginanku untuk satu kampus denggan dia terwujud aku
akan bilang kepadanya dan entah apa reaksinya aku akan terima dan kalau dia
masih memiliki pacar(karena saat ini dia sedang berpacaran denggan adik kelas
setelah putus denggan kakak kelas denggan alasan nonlogis) aku akan
melupakannya dan melanjutkan hidup tapi kami masih berhubunggan baik sebagai
sahabat, tapi kalau kami ternyata beda kampus, aku bakalan gelupain semua rasa
ini dan melanjutkan kehiupanku, mengejar mimpiku.
Akhirnya hari ha tiba, saat penggumuman sbmptn
kami di dua kmpus yang berbea tapi satu prodi yang sama. Penggumumannya kami
ditrima, tapi beda kampus, saat itu dia terlihat bahagia banget ia teriak dan
mengebuk-gebuk meja warnet sesukanya, karna dia sanggat senang. Tapi bea
denganku, aku senang an bahagia diterima, tapi aku kecewa kalau kami harus
pisah denggan jarak kampus kami yang lumayan jauh satu sama lain, aku di kota A
sedangkan dia di kota D.tapi aku gak mau gerusak kebahagiaannya enggan kesedihanku,
aku harus ikut senang juga, aku memang suka dia tapi kehendak tuhan berkata
lain dan ini jawaban dari doaku selama ini, tuhan meminta agar aku melupakan
perasaanku dan melanjutkan hidup tanpa memberi tahu perasaanku pada dia. Mau
gimana lagi kehendak yang maha kuasa masak aku harus melawannya.
Akhirnya kami jadi mahasiswa,aku dan si cowok
yang aku suka udah satu semester gak kontek-kontekan, aku berharap ia yang
kontek aku duluan, bukannya aku gak berani tapi aku gak mau ganggu dia
kuliah,aku mau dia konsen di kuliah dan jadi seperti apa yang dia impikan. Tapi
sesuatu terjadi di akhir semester satuku dan dia, disatu malam aku bermimpi
tentang dia,dia menggalami kecelakaan tragis, aku sanggat khawatir saat itu dan
aku akhirnya memutuskan untuk bertemu denggan dia dan aku langsung bilang
denggannya denggan nada khawatirku, tapi balasan dia berbeda dari
ekspektasiku,dia malah marah, dia bilang aku ngaco dan menggada-ada, aku gak
bisa lagi membendung rasa sakit yang aku rasakan dan airmatapu mulai berjatuhan,
aku gak peduli lagi yang dia katakkan padaku dan saat dia telah selesai denggan
ungkapannya aku berdiri dan bicara denggan jelas “maaf...maaf..maaf kalau
kekhawatiranku yang aku ungkapkan sama kamu adalah omong kosong,aku Cuma
khawatir!! Dan aku lelah denggan semua amukan perasaan yang slalu mencakar dan
menggigittiku, kurasa aku akan melanggar janjiku pada tuhan dan melakukan
sebaliknya dari apa yang dia perintahkan padaku,(diam dan senyap beberapa saat)
aku suka sama kamu, udah berjalan sejak kita duduk di kelas dua dan maaf aku
memiliki rasa menjijikkan ini, tapi ketahuilah bahwa aku inggin kamu bahagia,
walau tak dengganku.” Setelah aku menyelesaikan bicaraku aku langsung pergi
tanpa bicara dan dia pun Cuma diam menanggapi ungkapan perasaanku.
Akhirnya setelah aku melanggar janjiku pada
tuhan itu aku melanjutkan hidup, dan melupakan dia, dia samasekali gak
menghubungi aku setelah insiden itu,line,bbm,wa,fb dan ig ku senyap dari
chatnya padahal dulu sewaktu masih sekolah, sosmedku selalu ramai akan chat dan
stiker yang dia kirim. “Mungkin dia juga melanjutkan hidup,eh kan emang dari
awal dia melanjutkan hidup dia kan gak ada rasa sama gua”fikirku
menguatkan.setelah beberapa minggu setelah mimpi buruk itu saat aku banggun di
pagi hari aku mendenggar ketokan di pintu kosku,aku berjalan denggan masih
dalam setenggah nyawa dibadan untuk membuka pintu, dan ternyata yang datang
adalah dia si cowok yang pernah aku suka mulai saat itu aku kembali
memanggilnya si suka nyanyi, dia aku persilahkan duduk dan aku kebelakang
sebentar untuk menggambil air untuknya, suasananya sanggat canggung,dia bicara
seperlunya dan aku pun sama,terasa bukan kami yang bicara padahal dulu kami
sanggat dekat.
Saat aku didapur menuangkan air kosong
untuknya tiba-tiba ada seseorang yang merangkulku dari belakang,ku kira itu si
suka nyanyi aku menoleh untuk memastikkan, memang dia, dia menyandarkan
kepalanya dibahuku sembari menutup mata dan tanggannya yang merangkulku dengan
erat. Aku binggung harus bagaimana,dalam kondisi tak terduga itu bahkan aku tak
pernah membayangkan akan merasakan kejadian itu, kakiku mulai melemas dan
jantungku terus berdegub dan saat itu akhirnya dia melontarkan kalimat,”aku
merasakannya,detakan yang gak biasa yang aku juga selalu rasa,aku juga sayang
kamu na, selama ini yang aku rasakan tiga tahun di sekolah ditambah satu
semester di perkuliahan,aku gakbisa berhenti memikirkan kamu,aku juga merasa
jijik denggan rasa ini, aku gak bisa memungkiri walau aku berpacaran denggan
gadis lain yang aku kira denggannya aku dapat melupakanmu,aku gak bisa
melupakan...” dalam diriku satu detakan kuat terasa”DEG>>>>” aku
terbanggun dan ternyata semuanya hanya sebuah mimpi..
BELOM
TAMAT
(karna
kisahnya sampe sekarang masih berlanjut entah akan aku ceritakan lagi atau
tidak)
Leave a Comment